Blog By Ellen May

Tertarik Berinvestasi Tapi Gak Mau Pusing, Reksa Dana Bisa Jadi Instrumen Pilihan

2019-06-24 16:43:49 / Team Ellen May Institute

Dalam dunia pasar modal, beragam instrumen ditawarkan kepada para calon investor yang tertarik ingin berinvestasi. Diantaranya, obligasi, reksa dana, derivatif, waran, serta saham. Kali ini, kita akan mengulas tentang instrumen investasi reksa dana.

Reksa dana merupakan salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil serta pemodal yang tidak memiliki waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi milik mereka (investor). Juga sebagai wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat atau investor untuk diinvestasikan dalam portofolio, seperti obligasi dan saham. Kemudian dikelola oleh manajer investasi.

Sekarang kita ketahui dulu keuntungan investasi reksa dana, apa saja:

- Menikmati keuntungan dalam pasar modal dan meminimalkan risiko karena faktor kurangnya pengetahuan tentang investasi. Berinvestasi di reksa dana juga mempermudah investor dari segi waktu maupun usaha karena menjadi tanggungjawab si manajer investasi. Jadi, investor tidak perlu bingung memilih berinvestasi pada instrumen yang ditawarkan.

- Investor bermodal kecil dapat mendiversifikasikan investasinya dalam berbagai bentuk, semisal pasar uang, pasar modal, saham, dan obligasi. Adanya diversifikasi ini meminimalisir risiko kerugian.

Berdasarkan data Bareksa, ada tiga kategori reksa dana yang mengelola dana investor antara lain, modal di bawah Rp100 miliar, rentang Rp100-500 miliar, dan kelola dana di atas Rp500 miliar. Berikut referensi reksa dana saham yang bisa menjadi pertimbangan para investor, yaitu:

1. Modal reksa dana yang dikelola di bawah Rp100 miliar

*Avrist Equilty (Cross Sectoral)

Kinerja dalam 5 tahun mencapai 9,55 persen, kemudian tiga tahun sebesar 21,09 persen.

*Semesta Dana Saham

Kinerjanya dalam 5 tahun sebesar mencapai 17,90 persen, dan tiga tahun sebesar 12,83 persen.

*Reksa Dana Capital Optimal

Dalam 3-5 tahun kinerjanya belum menunjukkan pencapaian, tetapi setelah setahun berikutnya mulai mencatat hasil sebesar 13,20 persen dan year to date (ytd) 3,72 persen.

2. Modal reksa dana yang dikelola rentang Rp100-500 miliar

*Prospera BUMN Growth Fund

Kinerja lima tahun belum memberikan hasil, namun ditahun ketiga menunjukkan pencapaian sebesar 28,93 persen.

*Prospera Saham SMC

Kinerja 3-5 tahun masih belum tua hasil, namun jangka setahun telah mencapai 8,64 persen dengan skor bintang 4.

*Rencana Cerdas

Kinerja lima tahun mencapai 38,28 persen. Dan tiga tahun kinerja menunjukkan sebesar 25,46 persen serta mendapat skor bintang 4.

3. Modal reksa dana yang dikelola di atas Rp500 miliar

*Manulife Saham Syariah Asia Pasifik

Kinerja lima tahun masih belum menunjukkan hasil, dan mulai unjuk gigi pada kinerja tiga tahun sebesar 12,34 persen. Dalam jangka setahun kinerja Manulife Saham Syariah mencapai 3,24 persen.

*BNP Paribas Solaris

Tiga tahun kinerja 20,31 persen, dan lima tahun 32,96 persen.

*Batavia Dana Saham

Kinerja dalam tiga tahun 24,36 persen dan lima tahun 32,96 persen.

Setelah kita tahu keuntungan dan kinerja reksa dana, para calon investor juga perlu mengetahui risiko dari berinvestasi pada reksa dana, diantaranya:

- Risiko berkurangnya uang atau capital loss

Penyebabnya dipengaruhi oleh turunnya harga dari efek (saham, obligasi, dan surat berharga lainnya) yang masuk dalam portofolio reksa dana.

- Risiko Likuiditas

Kesulitan ini berkaitan dengan manajer investasi, apabila sebagian besar pemegang unit melakukan penjualan kembali (redemption) atas unit-unit yang dipegangnya. Manajer Investasi kesulitan dalam menyediakan uang tunai atas redemption tersebut.

- Risiko Wanprestasi

Risiko ini dapat timbul ketika perusahaan asuransi yang mengasuransikan kekayaan reksa dana tidak segera membayar ganti rugi atau membayar lebih rendah dari nilai pertanggungan saat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti wanprestasi dari pihak-pihak yang terkait dengan reksa dana, pialang, bank kustodian, agen pembayaran, atau bencana alam, yang dapat menyebabkan penurunan NAB (Nilai Aktiva Bersih) reksa dana.

Sudah tahu kan pengertian reksa dana, untung serta ruginya. Mulai berinvestasi yuk dengan instrumen yang tidak membuat calon investor tidak ambil pusing dan dikelola oleh manajer investasi!



Follow Us

Kememkominfo

Certified by Ministry of Communications and
Informatics of Indonesia

• no. 02372/DJAI.PSE/03/2020 as Electronic System Provider