Blog By Ellen May

Leader dan Trader Level 5

2020-02-06 10:22:00 / Ellen May

Dalam sebuah buku yang saya baca, berjudul Good to Great, ada sebuah penelitian terhadap perusahaan-perusahaan yang tadinya baik-baik saja, kemudian menjadi berkembang luar biasa. Beberapa perusahaan good to great tersebut antara lain Abbot, Circuit City, Fannie Mae, Gillette, Kimberly-Clark, Kroger, Nucor, Philip Morris, Pitney Bowes, Walgreens, Wells Fargo yang berkembang pesat melampaui pesaingnya yang dulunya lebih maju, yaitu Upjohn, Silo. Great Western, Warner-Lambert, Scott Paper, A&P, Betlehem Steel dan banyak lagi.

 

Apa yang menyebabkan perusahaan yang biasa saja, jadi luar biasa maju?

 

Usut punya usut, ternyata faktor utama yang mengawali perubahan perusahaan-perusahaan tersebut adalah perubahan leader alias perubahan pada top management sebuah perusahaan.

 

Ya! Management memang merupakan faktor yang sangat penting bagi masa depan sebuah perusahaan. Bahkan kalau buat saya, yang terpenting! Karena, manajemen / leader perusahaan merupakan pengemudi, yang menentukan tindakan¸ kebijakan, dan juga arah perusahaan. Pada akhirnya, semua kebijakan dan tindakan yang diambil akan menentukan hasil.

 

Jadi, tidak heran, jika perusahaan mengalami perubahan manajemen, biasanya akan mengubah value, culture, dan juga nasib perusahaan itu sendiri.

 

Setelah diteliti, CEO dari perusahaan-perusahaan good to great itu, memiliki beberapa persamaan. Mengacu pada 5 level leadership ala John C Maxwell, leader di level 5 memiliki karakter yang sangat unik baik secara personal maupun professional.

 

Apa saja temuan-temuan tersebut?


Ciri-ciri Level 5 Leader:

1.       Ambisius. Namun ambisinya sepenuhnya untuk kepentingan memajukan perusahaan, bukan untuk dirinya sendiri.

2.       Result oriented. Fokus, tidak melakukan hal-hal yang tidak penting yang tidak sesuai dengan tujuan perusahaan. Tidak membeli hal-hal yang tidak diperlukan, tidak membicarakan hal-hal yang tidak relevan dengan kemajuan perusahaan.

3.       Tegas. Ia akan melakukan apa pun juga untuk kemajuan perusahaan, seperti menjual asset yang tidak lagi produktif dan menyedot biaya perawatan besar, merumahkan karyawan / manajemen perusahaan yang tidak perform, sekalipun itu adalah saudara kandungnya yang baik hati dan yang ia cintai. 

4.       Rajin, seperti kuda bajak bukan kuda tanding. Demikian kata Alan Wurtzel, CEO City Circuit. Apa artinya? Kuda bajak, artinya ia fokus bekerja. Bukan kuda tanding, artinya, ia tidak menginginkan credit atas dirinya. Ia bukan seperti celebrity leader yang hidup glamor yang menuntut pesawat jet pribadi setelah pensiun. Ia hidup sederhana dan rendah hati.

5.       Proaktif. Kalau ia berhasil, ia akan mengatakan dirinya sedang beruntung, terberkati, atau mengatakan kalau itu hasil kerja seluruh manajemen. Namun kalau menghadapi masa sulit, ia akan berkaca, dan melakukan instrospeksi, apa yang bisa diperbaiki dari dirinya sendiri dan perusahaan. Ia akan mencari solusi pada masa sulit itu, bahkan seringkali melihatnya sebagai peluang baru, tidak menyalahkan situasi / keadaan. Sebagai contoh, Ken Iverson, CEO Nucor, produsen baja, sempat mengalami problem persaingan bisnis di tahun 1983 di mana mulai banyak perusahaan yang mengimpor baja. Ketika Betlehem Steel mengeluh karena problem persaingan tersebut, maka sebaliknya Ken Iverson mengatakan bahwa, problem utama bukan pada pesaing baru / pengimpor baja. Melainkan manajemen perusahaan yang harus dibenahi. Selain itu, Ken melihat bahwa perusahaannya justru mempunyai peluang di tengah situasi ini, karena baja itu berat, dan untuk melakukan pengiriman dari negara lain, tentunya si pesaing akan membutuhkan biaya shipment yang tidak murah. Ia melihat peluang di tengah kesulitan. Ia tidak menyalahkan orang lain / situasi.

 

Bagaimana dengan trader?

 

Sejak tahun 2007, saya melihat banyak sekali trader, yang biasa-biasa saja, dan juga yang berhasil luar biasa. Saya memperhatikan karakter dari alumni, member-member kami yang berhasil luar biasa, yang nantinya akan saya sebut Trader Level 5, alias Super Trader, mereka punya ciri-ciri yang sama dengan leader level 5. Apa itu?

1.       Ambisius. Trader level 5 sangat ambisius dan memiliki semangat berkobar-kobar. Tantangan apa pun akan dihadapi. Namun dari 9-10 Super Trader itu, memiliki tujuan untuk orang lain. Untuk suaminya, istrinya, orang tuanya, mertuanya… sebagian besar untuk orang-orang yang dicintainya. Hal ini membuat mereka tahan terhadap masa sulit, dan bisa bahagia sepenuhnya menikmati setiap progress.

2.       Result oriented. Fokus, tidak melakukan hal-hal yang tidak penting yang tidak sesuai dengan strategi trading yang sudah dipelajari (untuk member & alumni saya menggunakan strategi Super Trader). Tidak membeli saham-saham yang tidak berpotensi, tidak membicarakan hal-hal yang tidak relevan dengan strategi, tidak kebanyakan gossip saham, tidak pakai perasaan dan menggalau.

3.       Tegas. Ia akan melakukan apa pun juga untuk kebaikan transaksinya, seperti menjual saham yang mulai menunjukkan kerugian dan juga mengikuti system dengan disiplin, sekalipun perasaannya mulai muncul fear & greed.

4.       Rajin, seperti kuda bajak bukan kuda tanding. Ia fokus pada diri sendiri, kerja kerja kerja memperbaiki diri. Ia tidak suka pamer dan membanggakan diri. Ia hidup sederhana dan rendah hati.

5.       Proaktif. Kalau ia berhasil, ia akan mengatakan dirinya sedang beruntung, terberkati, atau mengatakan kalau itu karena bimbingan mentornya, atau ia akan mengatakan as simple as… “ah marketnya lagi bagus kok semua orang jg bisa”. Namun kalau menghadapi masa sulit, ia akan berkaca, dan melakukan instrospeksi, apa yang bisa diperbaiki dari dirinya. Ia akan mencari solusi pada masa sulit itu, bahkan seringkali melihatnya sebagai peluang baru, tidak menyalahkan situasi / keadaan.

 

Pada tahun 2008, saya melihat situasi yang benar-benar hancur di pasar saham. Banyak orang mengalami kerugian besar, termasuk juga saya pada waktu itu. Namun saya bersyukur, bahwa waktu itu saya tidak menyalahkan situasi.

 

Atas dukungan suami dan teman-teman, saya mulai berpikir bahwa… kalau ada orang yang berhasil di pasar saham seperti Nicolas Darvas, Warren Buffet, Jesse Livermore, saya juga pasti bisa.

Pada tahun 2009 situasi mulai membaik, dan keuntungan pun kembali, serta bisa semakin konsisten dalam trading saham.

Sejak itu, saya berjanji akan membantu orang lain supaya bisa lebih berhasil di pasar saham.

 

Sahabat trader, saat ini saya senang bisa membantu puluhan ribu bahkan ratusan ribu mayarakat Indonesia dengan edukasi online melalui media sosial, buku, seminar, webinar, dan juga melalui edukasi online EMTrade. Semakin banyak trader dan investor saham yang berhasil.

Jika Anda ingin jadi Trader Level 5, atau jadi Super Trader, yuk mulai dari sekarang, dengan 5 mindset tersebut.

Oiya, ada satu lagi… 10 dari 11 leader level 5 kebanyakan berasal dari dalam perusahaan, yang diajari, dibimbing oleh leader level 5 sebelumnya. Apa korelasinya dengan trader?

Artinya, tidak perlu gelar ekonomi, atau latar belakang pendidikan ekonomi untuk bisa menjadi seorang trader dan investor yang berhasil. Seperti halnya Super Trader / trader level 5 yang saya temui, mereka adalah orang-orang yang sederhana, dan bahkan berawal dari nol besar, tidak tahu apa-apa tentang saham, namun mereka punya karakter leader / trader level 5 tersebut.

 

Yuk, mulai belajar jadi Super Trader, awali langkah Anda dengan langsung belajar dengan saya di workshop Super Trader , langsung aja whatsapp dengan ketik url : ellen-may.com/wa


We help people to make money & change lives better!

Salam profit!

Ellen May



Mau jadi Super Trader di saham Indonesia?

Follow Us

Kememkominfo

Certified by Ministry of Communications and
Informatics of Indonesia

• no. 02372/DJAI.PSE/03/2020 as Electronic System Provider