Leader dan Trader Level 5
Dalam sebuah buku yang saya baca, berjudul Good to Great, ada sebuah penelitian terhadap perusahaan-perusahaan yang tadinya baik-baik saja, kemudian menjadi berkembang luar biasa. Beberapa perusahaan good to great tersebut antara lain Abbot, Circuit City, Fannie Mae, Gillette, Kimberly-Clark, Kroger, Nucor, Philip Morris, Pitney Bowes, Walgreens, Wells Fargo yang berkembang pesat melampaui pesaingnya yang dulunya lebih maju, yaitu Upjohn, Silo. Great Western, Warner-Lambert, Scott Paper, A&P, Betlehem Steel dan banyak lagi.
Apa yang
menyebabkan perusahaan yang biasa saja, jadi luar biasa maju?
Usut punya usut,
ternyata faktor utama yang mengawali perubahan perusahaan-perusahaan tersebut
adalah perubahan leader alias perubahan pada top management sebuah
perusahaan.
Ya! Management
memang merupakan faktor yang sangat penting bagi masa depan sebuah perusahaan.
Bahkan kalau buat saya, yang terpenting! Karena, manajemen / leader perusahaan
merupakan pengemudi, yang menentukan tindakan¸ kebijakan, dan juga arah
perusahaan. Pada akhirnya, semua kebijakan dan tindakan yang diambil akan
menentukan hasil.
Jadi, tidak heran,
jika perusahaan mengalami perubahan manajemen, biasanya akan mengubah value,
culture, dan juga nasib perusahaan itu sendiri.
Setelah diteliti,
CEO dari perusahaan-perusahaan good to great itu, memiliki beberapa
persamaan. Mengacu pada 5 level leadership ala John C Maxwell, leader di level
5 memiliki karakter yang sangat unik baik secara personal maupun professional.
Apa saja temuan-temuan tersebut?
Ciri-ciri Level 5
Leader:
1.
Ambisius. Namun ambisinya
sepenuhnya untuk kepentingan memajukan perusahaan, bukan untuk dirinya sendiri.
2.
Result oriented. Fokus, tidak
melakukan hal-hal yang tidak penting yang tidak sesuai dengan tujuan
perusahaan. Tidak membeli hal-hal yang tidak diperlukan, tidak membicarakan
hal-hal yang tidak relevan dengan kemajuan perusahaan.
3.
Tegas. Ia akan melakukan apa
pun juga untuk kemajuan perusahaan, seperti menjual asset yang tidak lagi
produktif dan menyedot biaya perawatan besar, merumahkan karyawan / manajemen
perusahaan yang tidak perform, sekalipun itu adalah saudara kandungnya yang
baik hati dan yang ia cintai.
4.
Rajin, seperti kuda bajak bukan
kuda tanding. Demikian kata Alan Wurtzel, CEO City Circuit. Apa artinya? Kuda
bajak, artinya ia fokus bekerja. Bukan kuda tanding, artinya, ia tidak
menginginkan credit atas dirinya. Ia bukan seperti celebrity leader yang
hidup glamor yang menuntut pesawat jet pribadi setelah pensiun. Ia hidup
sederhana dan rendah hati.
5.
Proaktif. Kalau ia berhasil, ia
akan mengatakan dirinya sedang beruntung, terberkati, atau mengatakan kalau itu
hasil kerja seluruh manajemen. Namun kalau menghadapi masa sulit, ia akan
berkaca, dan melakukan instrospeksi, apa yang bisa diperbaiki dari dirinya
sendiri dan perusahaan. Ia akan mencari solusi pada masa sulit itu, bahkan
seringkali melihatnya sebagai peluang baru, tidak menyalahkan situasi /
keadaan. Sebagai contoh, Ken Iverson, CEO Nucor, produsen baja, sempat mengalami
problem persaingan bisnis di tahun 1983 di mana mulai banyak perusahaan yang
mengimpor baja. Ketika Betlehem Steel mengeluh karena problem persaingan
tersebut, maka sebaliknya Ken Iverson mengatakan bahwa, problem utama bukan
pada pesaing baru / pengimpor baja. Melainkan manajemen perusahaan yang harus
dibenahi. Selain itu, Ken melihat bahwa perusahaannya justru mempunyai peluang
di tengah situasi ini, karena baja itu berat, dan untuk melakukan pengiriman
dari negara lain, tentunya si pesaing akan membutuhkan biaya shipment yang
tidak murah. Ia melihat peluang di tengah kesulitan. Ia tidak menyalahkan orang
lain / situasi.
Bagaimana dengan
trader?
Sejak tahun 2007,
saya melihat banyak sekali trader, yang biasa-biasa saja, dan juga yang
berhasil luar biasa. Saya memperhatikan karakter dari alumni, member-member
kami yang berhasil luar biasa, yang nantinya akan saya sebut Trader Level 5,
alias Super Trader, mereka punya ciri-ciri yang sama dengan leader level 5. Apa
itu?
1.
Ambisius. Trader level 5 sangat
ambisius dan memiliki semangat berkobar-kobar. Tantangan apa pun akan dihadapi.
Namun dari 9-10 Super Trader itu, memiliki tujuan untuk orang lain. Untuk
suaminya, istrinya, orang tuanya, mertuanya… sebagian besar untuk orang-orang yang
dicintainya. Hal ini membuat mereka tahan terhadap masa sulit, dan bisa bahagia
sepenuhnya menikmati setiap progress.
2.
Result oriented. Fokus, tidak
melakukan hal-hal yang tidak penting yang tidak sesuai dengan strategi trading
yang sudah dipelajari (untuk member & alumni saya menggunakan strategi
Super Trader). Tidak membeli saham-saham yang tidak berpotensi, tidak
membicarakan hal-hal yang tidak relevan dengan strategi, tidak kebanyakan
gossip saham, tidak pakai perasaan dan menggalau.
3.
Tegas. Ia akan melakukan apa
pun juga untuk kebaikan transaksinya, seperti menjual saham yang mulai
menunjukkan kerugian dan juga mengikuti system dengan disiplin, sekalipun
perasaannya mulai muncul fear & greed.
4.
Rajin, seperti kuda bajak bukan
kuda tanding. Ia fokus pada diri sendiri, kerja kerja kerja memperbaiki diri.
Ia tidak suka pamer dan membanggakan diri. Ia hidup sederhana dan rendah hati.
5.
Proaktif. Kalau ia berhasil, ia
akan mengatakan dirinya sedang beruntung, terberkati, atau mengatakan kalau itu
karena bimbingan mentornya, atau ia akan mengatakan as simple as… “ah marketnya
lagi bagus kok semua orang jg bisa”. Namun kalau menghadapi masa sulit, ia akan
berkaca, dan melakukan instrospeksi, apa yang bisa diperbaiki dari dirinya. Ia
akan mencari solusi pada masa sulit itu, bahkan seringkali melihatnya sebagai
peluang baru, tidak menyalahkan situasi / keadaan.
Pada tahun 2008, saya melihat situasi yang benar-benar hancur di
pasar saham. Banyak orang mengalami kerugian besar, termasuk juga saya pada
waktu itu. Namun saya bersyukur, bahwa waktu itu saya tidak menyalahkan
situasi.
Atas dukungan suami dan teman-teman, saya mulai berpikir bahwa…
kalau ada orang yang berhasil di pasar saham seperti Nicolas Darvas, Warren
Buffet, Jesse Livermore, saya juga pasti bisa.
Pada tahun 2009 situasi mulai membaik, dan keuntungan pun kembali,
serta bisa semakin konsisten dalam trading saham.
Sejak itu, saya berjanji akan membantu orang lain supaya bisa lebih
berhasil di pasar saham.
Sahabat trader,
saat ini saya senang bisa membantu puluhan ribu bahkan ratusan ribu mayarakat
Indonesia dengan edukasi online melalui media sosial, buku, seminar, webinar,
dan juga melalui edukasi online EMTrade. Semakin banyak trader dan investor
saham yang berhasil.
Jika Anda ingin
jadi Trader Level 5, atau jadi Super Trader, yuk mulai dari sekarang, dengan 5
mindset tersebut.
Oiya, ada satu
lagi… 10 dari 11 leader level 5 kebanyakan berasal dari dalam perusahaan, yang
diajari, dibimbing oleh leader level 5 sebelumnya. Apa korelasinya dengan
trader?
Artinya, tidak
perlu gelar ekonomi, atau latar belakang pendidikan ekonomi untuk bisa menjadi
seorang trader dan investor yang berhasil. Seperti halnya Super Trader / trader
level 5 yang saya temui, mereka adalah orang-orang yang sederhana, dan bahkan
berawal dari nol besar, tidak tahu apa-apa tentang saham, namun mereka punya
karakter leader / trader level 5 tersebut.
Yuk, mulai belajar jadi Super Trader, awali langkah Anda dengan langsung belajar dengan saya di workshop Super Trader , langsung aja whatsapp dengan ketik url : ellen-may.com/wa
We help people to
make money & change lives better!
Salam profit!
Ellen May
Mau jadi Super Trader di saham Indonesia?