Berburu Saham IPO, Apa yang Mesti Diperhatikan Trader?
Biasanya nih ada saja para trader memilih
saham-saham yang melakukan penawaran perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau
biasa dikenal dengan istilah Initial
Public Offering (IPO). Alasan munculnya saham baru di pasar efek tentu saja
secara harga masih menjanjikan pertumbuhan yang tinggi untuk jangka panjang.
Tetapi, tetap jeli dan berhati-hati, kadang ada momen setelah IPO justru
menunjukkan momen tren turun.
Sepanjang Januari hingga 26 Juni 2019 berdasarkan
data Perusahaan Tercatat Baru IDX, terdapat 17 emiten anyar yang terdaftar di BEI. Sekedar informasi, dalam pelaksanaan
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2019, BEI berhasil memfasilitasi 57
Perusahaan Tercatat Baru pada tahun 2018. Jumlah Perusahaan Tercatat Baru
tersebut menjadikan Indonesia menduduki posisi tertinggi se-ASEAN (Indonesia:
57, Malaysia: 22, Thailand: 19, Singapore: 17, Vietnam: 35, dan Filipina: 1).
Namun, bagi trader yang tertarik dengan saham IPO
tidak hanya sekedar melihat dari segi chart atau analisis teknikal saja untuk
menentukan waktu beli dan jualnya. Ada banyak pertimbangan dalam pemilihan
saham IPO tersebut. Ada beberapa saham IPO yang harus diperhatikan trader
khususnya Super Trader, yakni likuiditas harus bagus, perhatikan historical chartnya minimal tiap tiga
bulan, serta chartnya harus menembus break
all time high atau rekor baru
tertinggi nilai saham setelah membuka penawaran perdana.
Bagi trader jangka pendek, lebih baik beli dan jual
saham IPO dalam sehari. Biasanya saham IPO yang oversubscribe dalam tren pasar yang naik akan cenderung melompat
pada hari pertama diperdagangkan di bursa. Manfaatkan momen ini untuk ambil
untung.
Adapun perusahaan yang telah IPO pada tahun ini
antara lain:
1. PT Sentra Food Indonesia Tbk (FOOD) yang resmi
IPO 8 Januari 2019.
2. PT Pollux Investasi Internasional Tbk (POLI),
resmi IPO 10 Januari 2019.
3. PT Estika Tata Tiara Tbk (BEEF), resmi IPO 10
Januari 2019.
4. PT Nusantara Properti Internasional Tbk (NATO),
resmi IPO 18 Januari 2019.
5. PT Citra Putra Realty Tbk (CLAY), resmi IPO 18
Januari 2019.
6. PT Armada Berjaya Trans Tbk (JAYA), resmi IPO 21
Februari 2019.
7. PT Wahana Interfood Nusantara Tbk (COCO), resmi
IPO 20 Maret 2019.
8. PT Meta Epsi Tbk (MTPS), resmi IPO 10 April 2019.
9. PT Capri Nusa Satu Properti Tbk (CPRI), resmi IPO
11 April 2019.
10. PT Menteng Heritage Realty Tbk (HRME), resmi IPO
12 April 2019.
11. PT Bliss Properti Indonesia Tbk (POSA), resmi
IPO 10 Mei 2019.
12. PT Jasnita Telekomindo Tbk (JAST), resmi IPO 16 Mei
2019.
13. PT Hotel Fitra International Tbk (FITT), resmi
IPO 11 Juni 2019.
14. PT Bali Bintang Sejahtera Tbk (BOLA), resmi IPO
17 Juni 2019.
15. PT Communication Cable System Indonesia Tbk (CCSI),
resmi IPO 18 Juni 2019.
16. PT Surya Fajar Capital Tbk (SFAN), resmi IPO 19
Juni 2019.
17. PT Golden Flower Tbk (POLU), resmi IPO 26 Juni
2019.
Ingin belajar membaca chart dan mengetahui analisis teknikal
Super Trader, bisa kunjungi workshop Super Trader yang berlangsung 14-16
September 2019 mendatang di Jakarta, atau info lebih lanjut kunjungi supertrader.id/whatsapp. Salam profit!