Ada Tiga Tipikal Investor Dilihat dari Profil Risiko, Apakah Kamu Salah Satu Tipikal Tersebut?
Intermezzo dulu yuk, pengenalan beragam investor
yang harus kamu ketahui. Siapa tahu kamu salah satu tipikal dari investor
tersebut. Seperti kita ketahui banyak instrumen investasi ditawarkan kepada
masyarakat mulai dari reksa dana, saham, properti, emas, serta deposito. Yang
saya ketahui, ada tiga tipe investor ditelaah dari segi profil risikonya.
Antara lain:
Konservatif
(Selow)
Investor konservatif, tipikalnya lebih memilih instrumen
investasi jangka panjang, berisiko rendah dan aman, serta stabil. Mereka tidak
begitu memikirkan imbal hasil (yield)
yang didapatkan, terpenting adalah modal yang diinvestasikan tidak hilang. Biasanya
orang seperti ini serupa pemikirannya dengan investor pemula. Orang dengan
tipikal ini lebih condong memilih instrumen investasi berupa reksa dana atau
nabung emas.
Moderat
(Cari Aman)
Tipe investor moderat tidak berbeda jauh dengan
konservatif dan tetap memilih instrumen yang aman. Namun, tingkat level untuk investor
moderat lebih menantang dan memilih risiko skala menengah. Menyeimbangkan
antara pendapatan yang diraih dengan risiko yang diterima.
Selain itu, investor moderat juga memiliki ciri-ciri
berhati-hati dalam mengambil keputusan. Orang yang moderat lebih suka dengan instrumen
obligasi, Sukuk, reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana pasar uang.
Agresif
(Gas Poll)
Tipikal investor satu ini jangan diragukan lagi
dalam memilih instrumen investasi. Karena mereka lebih senang yang menantang
dan suka berinvestasi dalam jangka waktu relatif pendek. Mereka selalu
berpikiran bagaimana caranya mencari keuntungan dengan cepat dan besar.
Bahkan, investor agresif sudah terbiasa dengan
kondisi fluktuatif. Mereka tidak takut modal yang mereka investasikan pada instrumen
investasi risiko tinggi. Tak lain, instrumen itu adalah reksa dana saham dan
juga saham.
Investor kelas dunia Warren Buffet sendiri bukan
tipikal agresif. Dia cenderung seperti konservatif, terkadang juga moderat.
Warren Buffet lebih meneliti fundamental suatu perusahaan yang akan dibeli serta
condong berinvestasi jangka panjang dibanding waktu singkat. Karena dia tidak
terburu-buru dalam mengejar suatu profit.