Articles

Saham Yang Dibeli Lagi Rugi, Boleh Nambah Lagi?

2019-06-13 16:05:25 / Team Ellen May Institute

Belakangan ini saya sering sekali mendapati banyak pertanyaan melalui akun media sosial saya salah satu diantaranya ketika membeli saham dan mengalami kerugian, boleh enggak saya beli lagi dengan double position? Alasannya sama seperti kali pertama membeli. Istilah dalam pertanyaan atau yang dimaksud dalam pertanyaan tersebut adalah averaging down.

Apa itu averaging down?

Averaging down artinya kalau sudah beli saham terus kemudian saham itu rugi, lalu kita beli lagi pada harga bawah. Yang jadi pertanyaan, jika sudah rugi boleh enggak kita beli lagi? Apalagi dengan posisi yang lebih besar.

Kalau kita beli lagi average, harganya akan jadi lebih murah. Otomatis kalau harga saham itu naik kita akan dapat keuntungan lebih besar. Baik saya akan jawab dulu, yang pertama bahwa averaging down itu sebaiknya jangan dilakukan! Karena kalau beli saham rugi dan kamu beli lagi dalam posisi yang sama, maka akan semakin rugi. Kok bisa?

Karena biasanya harga saham yang jatuh, tren saham yang jatuh akan semakin jatuh, kecenderungannya seperti itu. Kalau harga saham naik, maka kecenderungannya akan semakin naik. Oleh karena itu, saya lebih menyarankan untuk melakukan averaging up ketimbang averaging down. Averaging up artinya menambah saham atau membeli lagi ketika harga saham naik.

Nah averaging up ini  bukan cuma sekedar asal-asalan beli ketika harga saham naik. Secara teknikal dalam Workshop Super Trader saya mengajarkan bahwa kalau kita melakukan averaging up, sebaiknya terjadi saat breakout yang berikutnya setelah masa konsolidasi. Jadi bukan sekedar asal-asalan averaging up saja.

Kalau kamu belum tahu caranya, bisa join Premium Access! Nanti akan kita kasih tahu kapan harus averaging up dan lain sebagainya. Tapi kalau misalkan kita beli satu saham nih, dan ternyata kita enggak bisa dapat saham tersebut pada best price. Kemudian, harga saham tersebut naik dan selang beberapa hari harga saham mulai turun sedikit mendekati level best price dan masih dalam area beli kita. Boleh enggak kita beli lagi?

Strategi seperti ini sering kali saya namakan dengan strategi piramida. Strategi ini beda sekali dengan strategi averaging down. Maksudnya gimana? Meskipun sama-sama kita beli ketika harga turun, akan tetapi prinsipnya jauh berbeda. Kalau averaging down membeli ketika harga saham merosot dan trennya sudah turun.

Sedangkan kalau strategi piramida, kita beli karena saham tersebut masih bagus dan memang sejak awal kita berencana beli di area tersebut, tapi harga saham sudah terlanjur naik. Jadi kita ngantre dulu di bawah dengan posisi yang lebih besar daripada ketika kita beli pada harga yang sudah terlanjur lari tadi.

Contohnya, area best price sekitar 5.000 dan harga saham sudah terlanjur naik ke harga 5.200 dan kamu belum sempat beli diharga 5.000. Misal kamu punya uang Rp100 juta untuk membeli saham ini, bisa gunakan Rp30 juta dulu atau Rp40 juta untuk beli diharga 5.200. Sisanya kamu rencanakan untuk beli diharga 5.000. Saat harga atas, kamu boleh beli up to 50 persen dari modal dan tidak boleh lebih besar posisinya diharga bawah.

Well, semoga bisa dipahami dan I will be happy kalau kamu bisa ikut Workshop Super Trader karena akan mengerti dengan lebih jelas. Untuk info lebih lanjut kamu boleh tanya-tanya dulu ke www.supertrader.id/whatsapp. Artikel ini juga bisa kamu dengar pada podcast saya saham.link/podcast3 --> Saham yang dibeli lagi rugi boleh nambah lagi --> https://anchor.fm/ellen-may8/episodes/Saham-yang-dibeli-lagi-rugi--boleh-nambah-lagi-e465cm. Semoga semua yang saya bagikan bermanfaat. We make money, we change lives better.

 

Salam profit! 

 



Follow Us

Kememkominfo

Certified by Ministry of Communications and
Informatics of Indonesia

• no. 02372/DJAI.PSE/03/2020 as Electronic System Provider