Blog By Ellen May

STOCK SPLIT VS REVERSE STOCK SPLIT

2019-05-17 14:50:14 / Team Ellen May Institute

Bagaimana cara kita investor dan trader saham menyikapi aksi korporasi perusahaan supatya kita bisa mendapatkan keuntungan yang lebih maksimal dan menghindari kerugian dan risiko yang tidak perlu? Yuk kita belajar tentang dampak dari aksi korporasi terhadap harga saham.

Ada banyak sekali aksi korporasi yang dapat mempengaruhi pergerakan harga saham. Salah satu diantaranya adalah:

1. STOCK SPLIT

Apa itu stock split? Stock split merupakan salah satu aksi korporasi yang biasa dilakukan oleh perusahaan. Stock split berarti perusahaan memecah harga sahamnya menjadi beberapa kali lebih kecil, bisa lebih kecil 5 kali, 8 kali atau bahkan 10 kali lebih kecil.

Beberapa investor atau trader yang masih pemula ketika melihat perusahaan melakukan stock split akan terkejut, karena melihat harga sahamnya menjadi lebih kecil dari harga sebelumnya.

Mereka mengira bahwa harga sahamnya jatuh, padahal sebenarnya bukan harga sahamnya yang jatuh, akan tetapi yang terjadi adalah harga saham tersebut mengecil karena stock split.

Lalu apakah investor akan rugi jika terjadi stock split?

Tentu saja tidak, meskipun sekilas terlihat harga saham jatuh akan tetapi jumlah saham yang dimiliki oleh investor atau tersebut bertambah. Misalkan Anda punya satu lembar saham seharga Rp 10.000 / lembar, jika perusahaan melakukan stock split dengan rasio 1:5, maka setiap satu saham Anda akan menjadi 5 lembar. Harga setelah stock split menjadi RP 2.000 / lembar.

Meskipun secara harga turun, akan tetapi secara value nilainya tetap sama. Jadi Anda tidak perlu khawatir jika sampai terjadi stock split, karena meskipun harga turun, namun nilai saham yang Anda miliki akan tetap sama.

Apa Tujuan Perusahaan Melakukan Stock Split?

Lalu untuk apa perusahaan melakukan stock split? Salah satu tujuan dari perusahaan melakukan stock split adalah supaya harga saham menjadi lebih murah atau terjangkau dan menjadi semakin likuid.

Perusahaan – perusahaan seperti apa yang melakukan stock split?

Perusahaan – perusahaan yang melakukan stock split ini biasanya adalah peruhsaan – peruhsaan yang sudah tumbuh, peruhsaan yang sudah premium yang harga sahamnya terus naik menjadi semakin premium, semakin mahal dan sulit dijangkau untuk investor ritel. Dengan demikian, dengan dilakukannya stock split ini maka harga saham menjadi lebih terjangkau dan saham ini pun bisa mejadi lebih likuid lagi untuk diperdagangkan.

Stock split ini biasanya dilakukan oleh perusahaan – perusahaan yang berfundamental bagus, mengapa demikian? Karena logikanya jika satu emiten, harga sahamnya terus naik dalam jangka panjang biasanya perusahaan tersebut adalah perusahaan yang betul – betul bisa menghasilkan laba yang konsisten dari tahun ke tahun.

Inilah yang Namanya stock split, hal ini berbanding terbalik dengan aksi korporasi reverse stock split.

2. REVERSE STOCK SPLIT

Apa itu reverse stock split? Reverse stock split adalah kebalikan dari aksi korporasi stock split. Lalu apa bedanya apa?

Kalau aksi korporasi stock split membagi satu saham menjadi beberapa saham dan harganya dibagi dengan jumlah saham setelah stock split, adapun reverse stock split adalah menggabung beberapa saham menjadi menjadi satu.

Contohnya jika ada satu saham senilai RP 100 / lembar, lalu dilakukan reverse stock split dengan rasio 5:1. Artinya 5 lembar saham lama digabung menjadi satu saham baru, jika harga satu lembar saham adalah RP 100 maka jika terjadi reverse stock split, maka 5 lembar seharga RP 100 / lembar menjadi satu lembar seharga RP 500 / lembar.

Jadi jika Anda punya 100 lot saham seharga RP 100 / lembar, maka sekarang Anda memiliki 20 lot saham sehagra RP 500 / lembar.

Lalu perusahaan seperti apa yang melakukan aksi korporasi reverse stock split ini? Aksi korporasi reverse stock split ini biasanya dilakukan oleh perusahaan yang harga sahamnya terus turun, sehingga perlu dilakukan aksi korporasi reverse stock split.

Tujuannya untuk apa?

Tujuannya adalah untuk memperbaiki likuiditas dan juga untuk memperbaiki tingkat kepercayaan investor maupun trader terhadap saham tersebut. Mengapa demikian?

Karena jika harga saham tersebut terus turun, maka image atau persepsi investor maupun trader terhadap saham tersebut menjadi kurang baik, sehingga dilaukan aksi korporasi reverse stock split.

Jadi sebagai seorang investor maupun trader saham, saham mana yang kita pilih untuk kita investasikan atau untuk kita tradingkan? Apakah saham yang perusahaannya melakukan aksi korporasi stock split? Atau saham yang perusahaannya melakukan aksi korporasi reverse stock split?

Tentu setelah kita pelajari bersama, saham yang seharusnya Anda pilih adalah saham yang perusahaanny melakukan aksi korporasi stock split, bukan reverse stock split.

Mengapa demikian?

Karena biasanya perusahaan – perusahaan yang melakukan stock split ini adalah perusahaan yang memiliki fundamental yang bagus, dibandingkan dengan perusahaan yang melakukan aksi korporasi reverse stock split.

Salam profit!
Ellen May Institute



Follow Us

Kememkominfo

Certified by Ministry of Communications and
Informatics of Indonesia

• no. 02372/DJAI.PSE/03/2020 as Electronic System Provider