Sebelum Take Action, Investor Pemula Perlu Tahu Nih Untung Rugi Obligasi Korporasi
Tahukah kamu jika surat utang (obligasi) yang
diterbitkan tidak hanya dikeluarkan oleh pemerintah saja, namun pihak korporasi
baik itu perusahaan swasta, BUMN, dan BUMD juga berhak menerbitkannya.
Jadi, obligasi salah satu efek yang tercatat di
Bursa Efek Indonesia (BEI). Obligasi dapat dijelaskan sebagai surat utang
jangka menengah dan panjang yang dapat dipindahtangankan, yang berisi janji
dari pihak yang menerbitkan untuk membayar imbalan berupa bunga pada periode
tertentu dan melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan kepada pihak
pembeli obligasi tersebut.
Obligasi korporasi ini ada untung dan juga risikonya
loh. Sekarang, kita ketahui dulu risikonya, yakni:
- Risiko perusahan tidak mampu membayar kupon obligasi
maupun risiko perusahaan sehingga tidak mampu mengembalikan pokok obligasi. Ketidakmampuan
perusahaan dalam membayar kewajiban (default)
jarang terjadi. Namun, bisa saja suatu saat penerbit obligasi tidak mampu
membayar baik bunga maupun pokok obligasi.
- Pergerakan harga obligasi sangat ditentukan oleh tingkat
suku bunga. Pergerakan harga obligasi berbanding terbalik dengan tingkat suku
bunga. Sebagai contoh, saat ini Bank Indonesia (BI) telah mengumumkan
pemangkasan suku bunganya 7-Day Reverse
Repo Rate (7DRRR) sebesar 25 basis
point (bps) menjadi 5,75 persen, dan harga obligasi justru naik.
Ingin
tahu keuntungan membeli obligasi korporasi?
- Kepada calon investor terutama pemula, dengan membeli
obligasi korporasi memberikan pendapatan tetap (fixed income) berupa kupon atau bunga.
- Kupon atau bunga dibayarkan secara regular sampai
dengan jatuh tempo ( mulai dari 365 hari hingga di atas 5 tahun) dan ditetapkan
dalam persentasi dari nilai nominal. Dan biasanya, kupon obligasi dibayarkan
tiap 3 atau 6 bulanan. Tingkat bunga atau kupon obligasi biasanya lebih tinggi
dari tingkat bunga yang ditawarkan deposito perbankan.
- Hal ini merupakan ciri utama obligasi, dimana
pemegang obligasi akan mendapatkan pendapatan bunga secara rutin selama waktu
berlakunya obligasi. Bunga yang ditawarkan obligasi, umumnya lebih tinggi
daripada bunga yang diberikan deposito atau Sertifikat Bank Indonesia.
- Obligasi yang akan jatuh tempo dalam waktu 1 tahun
akan lebih mudah untuk di prediksi, sehingga risikonya lebih kecil dibandingkan
dengan obligasi yang memiliki periode jatuh tempo dalam waktu 5 tahun. Secara
umum, semakin panjang jatuh tempo suatu obligasi, semakin tinggi kupon atau bunganya.