Mulai Investasi Yuk Biar Bisa Pergi Haji
Bulan Juli selain persiapan biaya pendidikan, juga
telah masuk musim menunaikan ibadah haji. Terutama bagi umat Islam yang ingin
pergi berhaji tentu saja harus mempersiapkan modal yang cukup besar.
Seperti diketahui, Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji
(BPIH) 2019, pemerintah melalui Kementerian Agama menetapkan para calon jemaah
haji membayar biaya operasional rata-rata Rp 35.235.602. Kalau sudah tahu biaya
untuk berhaji sebesar Rp35 juta, para calon jemaah haji harus mengumpulkan dana
tersebut dari tahun-tahun sebelumnya agar bisa menunaikan rukun kelima.
Perhitungan biaya haji saat ini, yang harus
diperhatikan adalah lama antreannya. Tahun ini sebanyak 221 ribu kuota jamaah
akan disediakan. Angka itu terdiri atas 204 ribu haji reguler dan 17 ribu haji
khusus. Selanjutnya, perubahan harga akibat nilai kurs dolar AS, serta inflasi
tiap tahun.
Untuk itu, sebisa mungkin mulailah menyisihkan
minimal Rp500 ribu tiap bulan dari pendapatanmu. Dan penyisihan tersebut seharusnya sudah dimulai 5 atau 7 tahun yang lalu. Mempercepat pertumbuhan uang
tersebut bisa dengan berinvestasi. Apa saja instrumen investasi yang tepat
untuk menambah modal biaya haji?
1. Investasi Reksa Dana Syariah
Reksa dana syariah tentu pengelolaannya tidak
bertentangan dengan prinsip akad syariah di pasar modal. Berdasarkan definisi
tersebut, maka setiap jenis reksa dana dapat diterbitkan sebagai reksa dana
syariah sepanjang memenui prinsip-prinsip syariah, termasuk aset yang mendasari
penerbitannya. Penjelasan ini sudah diatur dalam peraturan Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) No.19/POJK.04/2015.
Reksa dana syariah terdiri atas pasar uang,
pendapatan tetap, campuran, dan saham. Manfaat reksa dana ini bagi yang pemula
dan belum mengerti saham, akan dikelola oleh manajer investasi, likuiditas
tinggi, dana investasinya rendah bisa dimulai minimal Rp100 ribu, serta
transparansi. Namun, ada risiko juga yang harus dihadapi oleh investor, yakni
berkurangnya nilai unit pernyataan, likuiditas, serta wanprestasi.
2. Investasi Saham Syariah
Saham syariah merupakan efek berbentuk saham yang
tidak bertentangan dengan prinsip syariah di pasar modal. Ada dua jenis saham
syariah yang diakui di pasar modal Indonesia, saham yang dinyatakan memenuhi
kriteria seleksi saham syariah berdasarkan peraturan OJK Nomor 35/POJK.04/2017
tentang Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek Syariah, kedua adalah saham yang
dicatatkan sebagai saham syariah oleh emiten atau perusahan publik syariah
berdasarkan peraturan OJK No.17/POJK.04/2015.
Risiko instrumen investasi satu ini memang tergolong
cukup besar, namun keuntungan yang didapatkan setimpal dari risiko yang
diambil. Dan risikonya bisa diminimalisir.
3. Investasi Sukuk atau Obligasi Syariah
Modal untuk pergi berhaji selanjutnya bisa mencoba
dengan berinvestasi pada sukuk yang diterbitkan oleh pemerintah atau negara.
Keunggulannya, aman sudah pasti, karena dijamin oleh pemerintah, imbal hasilnya
tetap (fixed return) yang dibayarkan
secara periodik, dapat diperjualbelikan di pasar sekunder sebelum jatuh tempo,
dan pajaknya juga lebih rendah sebesar 15 persen dibanding deposito.
4. Investasi Emas
Jika mengikuti jaman orang tua dulu, emas masih
menjadi pilihan terbaik. Selain risikonya sangat-sangat minim, harga jualnya
juga lumayan oke. Berkembangnya era digital, investasi emas bisa melalui online tanpa harus memiliki logam mulia.
Dan berinvestasi emas secara online ini bisa kamu dapatkan di Antam atau
Pegadaian yang telah tersertifikasi.
5. Deposito Syariah
Manfaatnya dana investor bakal aman karena dijamin
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan kedua belah pihak juga menyepakati
persentase keuntungan saat proses pendaftaran yang disetujui. Pembagian
hasilnya kompetitif, proses sesuai akad syariah, serta bisa dijadikan jaminan
pembiayaan layaknya surat berharga.
Semoga informasi ini bermanfaat dan bisa menunaikan
ibadah haji seperti yang telah diwacanakan dengan adanya keuntungan
berinvestasi. Selamat mencoba!