KETAHUI RAHASIA DI BALIK PERGERAKAN SAHAM
Pernahkah Anda berpikir mengapa sebuah barang yang tadinya tidak laku tiba-tiba menjadi sangat laku sekali di pasar dan harga barang tersebut pelan-pelan menjadi melambung mahal hingga membuat orang berebut untuk membeli barang tersebut? Atau justru sebaliknya harga saham turun dan merosot signifikan. Apa yang sebenarnya menjadi penggerak harga saham?
1. BERITA ATAU KONDISI FUNDAMENTAL MENGGERAKKAN HARGA SAHAM?
Apa sih yang sebenarnya menggerakan harga saham? Benarkah berita yang bagus bisa membuat harga saham semakin naik atau sebaliknya berita yang buruk membuat harga saham semakin?
Benarkah perusahaan yang fundamentalnya belum stabil tidak bisa naik harga sahamnya? Lalu bagaimana dengan perusahaan yang fundamentalnya bagus apakah harganya tidak bisa turun?
Kenyataannya seringkali kita lihat perusahaan yang berfundamental belum stabil justru meroket luar biasa, contohnya saham ABBA yang sempat menguat hamper 300 persen dalam hitungan hari saja.
Namun sebaliknya sebuah saham yang fundamentalnya sangat bagus sekali, seperti contohnya saham UNVR bisa mengalami koreksi atau harga turun drastic dari bulan Maret sampai dengan bulan Agustus 2018 turun sekitar 24%.
Jika memang berita atau fundamental dapat membuat harga saham naik, mengapa harga saham UNVR bisa turun terus – menerus dan mengapa perusahaan yang berfundamental kurang bagus malah menguat?
Memang benar ada kalanya berita atau sentiment yang positif bisa mendongkrak harga saham, seperti contoh saham ABBA yang naik harga sahamnya imbas dari berita positif untuk saham tersebut.
Kondisi fundamental yang bagus dalam jangka panjang bisa menggerakkan harga saham terus naik, seperti BBCA.
Nah bagaimana hubungannya antara fundamental dan juga sentinmen – sentimen tersebut mempengaruhi harga saham?
2. HUKUM SUPPLY & DEMAND
Pergerakan harga sahamk, naik turunnya harga saham bukan disebabkan oleh berita atau kondisi fundamental, melainkan harga saham bergerak naik atau turun disebabkan oleh seberapa banyak daya beli dan juga tekanan jual terhadap saham tersebut
Lalu apa hubungannya dengan fundamental perusahaan? Jika sebuah perushaan fundamentalnya bagus akan membuat tingkat kepercayaan investor menjadi meningkat terhadap perusahaan tersebut, jika kondisi fundamental perusahaan bagus, maka investor besar pun dalam jangka panjang juga akan mengakumulasi saham tersebut dan hal itulah yang menyebabkan perusahaan dengan fundamental bagus, perusahaan berkapitalisasi besar bisa terus naik harganya dalam jangka panjang.
Mesikpun demikian perusahaan dengan fundamental sangat bagus ini dalam jangka menengah atau dalam jangka pendek bisa turun sesaat, karena aksi profit taking dari fund manager reksadana atau dari investor itu sendiri dan hal itu wajar.
Bagaimana dengan perusahaan – perusahaan yang fundamentalnya kurang stabil? Kenapa bisa ada beberapa yang justru harga sahamnya terus meroket?
Perlu Anda ketahui bahwa untuk saham – saham berkapitalisasi menengah dan dan berkapitalisasi kecil terkadang pergerakannya tidak terlalu terkorelasi dengan fundamental perusahaan dalam jangka pendek (beberapa hari), atau dalam jangka menengah (beberapa bulan). Sebuah perusahaan dengan kapitalisasi menengah dan kecil bisa cenderung terus naik, jika terjadi akumulasi.
Terkadang pelaku pasar menyebut saham – saham seperti ini dengan sebutan saham gorengan. Terlepas dari istilah saham gorengan itu sendiri, karakter dari saham – saham dengan kapitalisasi menengah maupun kecil ini memang cenderung mudah bergerak naik atau turun karena jumlah saham yang beredar pun tidak sebanyak saham – saham berkapitalisasi besar dan likuiditasnya kecil.
Sehingga ketika terjadi peningkatan demand, maka harga saham ini pun menjadi cepat naik dan sebaliknya ketika banyak orang yang mulai pesismis dengan saham ini, maka harga saham ini bisa juga jadi cepat turunnya.
Jadi kalau kita ambil kesimpulan, sebenarnya yang menggerakan harga saham bukanlah berita atau sentimen atau fundamental. Melainkan yang menggerakan harga saham adalah investor / trader/ pelaku pasar dalam mengambil tindakan beli dan jual pada akhirnya yang menggerakan harga saham adalah aksi beli dan jual dari pelaku pasar itu sendiri.
Jika pelaku pasar yang melakukan aksi beli dalam jumlah yang besar, maka otomatis harga saham akan naik signifikan. Lalu siapa sih orang yang bisa beli saham dalam jumlah yang besar? Tidak lain dan tidak bukan adalah intitusi, diantaranya adalah asset management reksadana, dana pensiun dan juga investor besar lainnya, termasuk di dalamnya adalah investor asing.
Seorang Super Trader™ terkadang tidak perlu tahu berita atau fundamental sebuah perusaan, namun Anda bisa tetap untung, bahkan untung besar. Hal ini sudah banyak dialami oleh alumni Super Trader™, terkadang mereka membeli saham dan mereka tidak tahu fundamental perusahaan tersebut, namun tetap bisa untung. Kenapa bisa demikian? Karena mereka tahu kemana harga saham tersebut akan bergerak.
Jadi kesimpulannya seorang Super Trader™ tidak perlu pusing memikirkan teralu banyak berita dan sentimen, melainkan fokus saja pada analisis supply dan demand.
Bagaimana caranya mengetahui supply dan demand?
3. BAGAIMANA BISA MELIHAT SUPPLY & DEMAND
Cara untuk mengetahui supply dan demand sebuah perushaan sangat mudah sekali, yaitu dengan melihat pola harga, mengapa demikian?
Karena pada akhirnya aksi beli dan jual yang dilakukan oleh trader dan investor akan membuat harga naik dan turun sehingga kita bisa melihat aliran supply dan demand dari pola harga. Selain itu kita bisa melihat kekuatan supply dan demand dari volume transaksi meskipun tidak semua jenis transaksi bisa terlihat di grafik harga (contohnya transaksi nego atau transaksi dari bank kustodian), namun denga melihat harga saham dan juga volume harga ini bisa menjadi petunjuk yang bagus sekali untuk trader ritel seperti kita
Ketika sebuah saham sedang diakumulasi dan volume transaksi meningkat, harga saham naik, maka harga saham akan semakin melambung seperti contoh di bawah ini
Begitu juga sebaliknya ketika harga saham turun dengan volume yang besar, menunjukkan bahwa supply lebih besar daripada demand, sehingga harga saham akan turun
Dengan demikian Anda bisa memahami kapan harga saham akan naik, kapan harga saham akan turun, yaitu dengan melihat supply dan demand nya.
Anda bisa belajar melihat supply dan demand sebuah harga saham, bahkan menguasai 3 Super Trader™ Masteries dalam Workshop Super Trader™
Learn more
Anda bisa menjadi trader professional dengan cara
- Pelajari melalui online class Trading for Living dengan klik url berikut ini : www.onlineclass.ellen-may.com
- Dapatkan rekomendasi trading saham dan edukasi setiap hari melalui Premium Access (www.premiumaccess.id)
- Be a professional Super Trader ™ dalam workshop 3 hari Super Trader ™ bersama Ellen May @pakarsaham (www.supertrader.id)
We make money, we change lives better!
Salam profit!