DASAR ANALISIS FUNDAMENTAL UNTUK INVESTASI SAHAM
Analisis fundamental adalah hal terpenting yang harus diperhatikan bagi long term investor saham. mengapa demikian? Karena seorang long term investor memiliki mindset membeli bisnis, dan mengharapkan return dari kemampuan perusahaan menghasilkan laba.
Apa hal terpenting analisis fundamental saham buat long term investor? Bagaimana menilainya dengan mudah? Apa prinsip dasar investasi dan analisis fundamental?
Bagaimana dengan trader saham? Perlukah mempelajari analisis fundamental?
Yuk kita pelajari!
1. INVESTASI JANGKA PANJANG DAN ANALISIS FUNDAMENTALWARREN BUFFETT, SANG INVESTOR LEGENDARIS DUNIA, MERUPAKAN SALAH 1 ORANG TERKAYA DI DUNIA SAMPAI SAAT INI YANG MEMPEROLEH KEKAYAAN DENGAN CARA MEMBELI BISNIS.
Oleh sebab itu, Buffett memilih perusahaan yang ia mengerti dan dalam jangka waktu yang panjang bisa memberikan profit yang besar.
Bagaimana caranya Anda bisa membeli bisnis? Mungkin Anda belum bisa seperti Buffett yang bisa memborong sebagian besar dari kepemilikan perusahaan, namun Anda bisa mengambil beberapa prinsip membeli bisnis tersebut, dengan cara membeli sebagian kepemilikan perusahaan berupa saham.
Bagaimana caranya membeli bisnis, dengan cara membeli saham di Indonesia?
Apa hal terpenting yang perlu diperhatikan?
Yes!
Seorang investor, menggunakan analisis fundamental dalam membeli bisnis / membeli sebuah perusahaan.
Analisis fundamental ini memampukan investor untuk melihat apakah perusahaan benar-benar dalam kondisi sehat, dan layak dibeli secara valuasi (tidak kemahalan), karena bisa menghasilkan keuntungan yang konsisten.
Seorang investor jangka panjang tidak terlalu peduli dengan harga, namun ia peduli dengan pendapatan, dan juga laba bersih perusahaan.
Fokus dari investor, bukanlah harga saham, namun imbal hasil yang diharapkan berupa deviden alias laba bersih yang dibagikan ke pemegang saham.
APA SAJA FAKTOR PENTING UNTUK MENILIK FUNDAMENTAL SEBUAH PERUSAHAAN?
Secara garis besar, ada 2 faktor utama yang perlu diperhatikan dalam menilai fundamental perusahaan.
- Kualitas (bisnis model dan manajemen)
- Kuantitas (laba dan valuasi).
Seringkali investor hanya fokus pada kuantitas. Padahal, kualitas perusahaan sangat menentukan kuantitas.
Mengapa?
Jika bisnis model sebuah perusahaan terdisrupsi, pastinya akan mengganggu income perusahaan dan ujung-ujungnya akan mengganggu kuantitas (laba, dan valuasi).
Demikian pula, jika manajemen perusahaan tidak bisa menyetir perusahaan untuk terus maju, maka perusahaan pun perlahan-lahan akan tenggelam di tengah persaingan dengan kompetitornya. Ujung-ujungnya kualitas akan menentukan kuantitas.
JADI, APA SAJA YANG PERLU DILIHAT UNTUK MEMILIH PERUSAHAAN BERKUALIATAS BAGUS?
- Business model.
Business model sebuah perusahaan yang bagus, adalah yang terus berinovasi, dan tak lekang dimakan waktu. Jangan sampai sekali terdisrupsi, hancur.
Apa bisnis model yang minim disruption? Sektor konsumsi adalah salah 1 nya.
Apa bisnis model yang rawan terdisrupsi? Semua bisnis model saat ini rawan terdisrupsi oleh teknologi dan model bisnis baru, terutama sektor retail yang terancam oleh bisnis model e-commerce.
Selain berinovasi, perusahaan yang punya bisnis model defensif biasanya memiliki pangsa pasar besar.
Sebagai contoh,
Unilever Indonesia Tbk. Siapa yang tidak tahu dengan berbagai macam produk inovasi rumahan dari UNVR? Berbagai macam produk mulai dari sabun, shampoo, pasta gigi dan bahkan berbagai macam produk sehari-hari lainnya menjadi produk yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat dan membuat saham UNVR bisa terus menanjak.Kenapa? Hal ini dikarenakan UNVR memiliki berbagai inovasi produk yang tentunya membuat para pelanggan selalu puas. Sehingga, tidak heran jika para pelaku pasar melihat UNVR sebagai perusahaan yang sangat inovatif disektornya.
- Management
Manajemen adalah kemudi, yang pegang kendali terhadap laju perusahaan.
Sebelum Anda berinvestasi saham, hal yang perlu Anda perhatikan juga adalah management dari perusahaan tersebut.
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan antara lain apakah bisnis ini dikelola oleh orang yang jujur, orang yang kompeten, dan terbuka terhadap para pemegang sahamnya?
Apakah perusahaan ini dapat dipercaya dan rasional dalam menjalankan usahanya? Perusahaan yang bisa memberikan profit yang konsisten tentunya dikelola oleh management yang baik di belakang layarnya.
Contoh perusahaan yang punya manajemen yang bagus adalah :
UNVR, yang memiliki berbagai pengaturan dan tata cara membuat produk dari hulu ke hilir yang saling melengkapi. Tidak hanya itu saja, bahkan UNVR juga memiliki pabrik yang terpisah untuk memproduksi produk-produknya. Sehingga, wajar saja jika UNVR memiliki manajemen yang bagus.
LALU, APA SAJA YANG PERLU DILIHAT UNTUK MEMILIH PERUSAHAAN DENGAN “KUANTITAS” BAGUS?
- Profitabilitas
Perusahaan yang profitable, sudah pasti diburu oleh para investor. Apa lagi sih yang dicari investor kalau bukan laba?
Bagaimana menilai laba perushaan? Anda bisa lihat histori rasio profitabilitas selama paling tidak 5 tahun terakhir.
Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio) adalah rasio atau perbandingan untuk mengetahui kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba (profit) dari pendapatan (earning) terkait penjualan, aset dan ekuitas berdasarkan dasar pengukuran tertentu.
Rasio ini biasanya digunakan oleh investor dan kreditur (bank) untuk menilai jumlah laba investasi yang akan diperoleh oleh investor dan besaran laba perusahaan untuk menilai kemampuan perusahaan membayar utang kepada kreditur berdasarkan tingkat pemakaian aset dan sumber daya lainnya sehingga terlihat tingkat efisiensi perusahaan.
Semakin tinggi nilai rasio maka kondisi perusahaan semakin baik berdasarkan rasio profitabilitas. Nilai yang tinggi melambangkan tingka laba dan efisiensi perusahaan tinggi yang bisa dilihat dari tingkat pendapatan dan arus kas. Biasanya peningkatan rasio ini juga akan tercermin dari harga saham perusahaan yang akan bergerak sejalan dengan peningkatan laba perseroan.
Beberapa rasio penting yang perlu Anda ketahui antara lain:
- Net Profit Margin = Laba Bersih Setelah Pajak / Penjualan
- ROA = Laba Bersih : Total Aset
- ROE = Laba Bersih Setelah Pajak / Ekuitas Pemegang saham
- EPS = Laba Bersih Setelah Pajak – Dividen Saham Preferen / Jumlah Saham Biasa yang Beredar
Contoh perusahaan dengan pertumbuhan earnings konsisten adalah UNVR :
UNVR bisa jadi merupakan salah satu saham dengan tingkat profitabilitas paling stabil di Indonesia. Bayangkan saja, sejak tahun 1982, omset Unilever telah meningkat 229 kali dari Rp 159 miliar menjadi Rp 36,5 triliun di tahun 2015. Sementara Return on Equity (ROE) meningkat secara signifikan dari 34% menjadi 122% pada akhir tahun 2015 dan mampu menjaga tingkat pertumbuhan laba bersih dikisaran 7-10% setiap tahunnya.
- Valuasi
Setelah mendapat perusahaan dengan model bisnis cemerlang, manajemen terpercaya, dan laba yang terus menanjak dari tahun ke tahun… PR terakhir dari seorang calon investor adalah menentukan valuasi perusahaan.
Valuasi, gampangnya adalah : bagaimana tahu perusahaan ini sedang mahal / murah?
Is it worth it to buy this company?
Ada banyak cara untuk menghitung valuasi / harga wajar saham. namun jangan fokus pada valuasi saja, karena 3 poin sebelumnya jauh lebih penting.
Buat apa beli perusahaan yang lagi murah, tapi tidak berprospek untuk tumbuh?
Contoh perusahan yang saat ini sedang terdiskon valuasinya, dan memenuhi 3 kriteria di atas antara lain :
HMSP, GGRM, BBRI, UNVR, TLKM, BMRI, ASII, UNTR dan lain-lain.
TRADER PERLUKAH ANALISIS FUNDAMENTAL?
Trader, seperti namanya, adalah pedagang.
Trader beda dengan investor.
Pedagamg mendapat keuntungan dari selisih naiknya harga, selisih harga beli dan harga jual.
Seorang trader tidak menggunakan analisis fundamental, melainkan lebih menggunakan analisis teknikal. Mengapa?
Karena analisis teknikal atau grafik harga, bisa memberi petunjuk ke mana arah harga saham bergerak.
Kok bisa? Karena perilaku pasar tercermin melalui chartnya. Aksi jual dan beli saham atau yang sering disebut prinsip supply and demand itu terlihat jelas dalam chart harga saham, termasuk juga action buy and sell investor yang dipicu oleh faktor fundamental, mendorong demang semakin besar, sehingga harga naik, dan semuanya sudah tercermin dalam pergerakan naik turunnya harga.
Bahkan yang menarik …
Saya menjumpai banyak sekali alumni Super Trader ™ yang bisa untung konsisten dari saham, hanya tahu kode saham dan grafik, tanpa tahu perusahaan tersebut namanya apa… tanpa tahu kondisi kesehatan perusahaan itu.
Yang lebih menarik, ketika fundamental perusahaan tidak stabil pun, sebuah harga saham bisa terus naik dalam jangka pendek – menengah (beberapa bulan) bahkan ada yang mencapai pertumbuhan harga 100%.
Sebagai contoh :
RIMO 2017 meroket sekitar 700% hanya dalam hitungan beberapa bulan saja, dari harga Rp90 menjadi Rp630.
Namun untuk menjadi seorang trader, Anda perlu belajar lebih lagi. Harus mau aktif untuk belajar 3 masteries Super Trader ™ kalau mau dapat hasil yang lebih besar lagi.
Belajar jadi Super Trader ™ bagaimana caranya?
Anda bisa pelajari cara jadi seorang Super Trader ™, menguasai 3 masteries Super Trader ™ di workshop supertrader.id secara intensif 3 hari full langsung oleh Ms Ellen May. Take action now!