CARA MENGATASI FEAR AND GREED DALAM TRADING SAHAM
Riset membuktikan bahwa otak manusia/logika berperan 12 sd %45% saja dalam pengambilan keputusan, sedangkan emosi mempengaruhi 55%-88% keberhasilan dalam trading saham, yang didasarkan pada respons emosional.
Hal ini seringkali tidak bisa membuat kita mernperoleh profit yang konsisten. Trader sulit bersikap objektif karena, sebagai manusia, ia dipengaruhi oleh gejolak emosi.
Kesuksesan trading merupakan hasil rakitan antara strategi dan emosi yang terkendali, sehingga menghasilkan tindaka yang tepat.
Dalam sejumlah penelitian telah ditemukan bahwa sifat alami manusia atau yang kita sebut “akal sehat” adalah kendala paling umum dalam menjalankan sistem trading.
Dr. Van K. Tharp, Ph.D mengatakan bahwa trading yang sukses memerlukan penguasaan psikologi trading (60%), money management (30%), dan sistem trading (10%).
Seorang trader yang mempunyai mindset dan psikologi yang baik namun menggunakan sistem yang biasa saja pun masih akan mempunyai kinerja yang lebih baik daripada seorang trader yang mengambil sistem terbaik, namun memiliki psikologi trading atau mindset yang buruk.
Mengapa hal tersebut dapat terjadi?
Bagaimana cara mengendalikan emosi saat trading?
Emosi seperti apa yang seringkali jadi tantangan buat trader?
Apa solusinya?
Yuk baca sampai habis artikel berikut ini “Cara Mengatasi Fear and Greed dalam Trading Saham”
Fear And Greed
Rasa takut dan serakah sering kali menjadi faktor terbesar yang menghambat banyak trader untuk mencapai keuntungan atau profit yang konsisten dalam trading mereka.
Mengapa demikian?
Karena rasa takut dan serakah sering mempermainkan emosi trader, yang membuat trader tersebut tidak bisa mengambil keputusan secara objektif, membutakan akal sehatnya sehingga ia tidak bisa bertindak bijaksana dan menjadi tidak rasional.
Rasa takut dan serakah membuat trader mengakhiri karier tradingnya begitu cepat dengan kegagalan yang menyakitkan.
Lantas yang menjadi pertanyaan, mengapa hal tersebut bisa terjadi? Dan kejadian ini terus berulang pada setiap trader yang baru memulai trading maupun yang sudah lama?
Rasa Takut Dan Serakah Adalah Sifat Manusia
Meskipun rasa takut dan serakah seringkali membuat banyak trader rugi, Anda perlu mengetahui bahwa Tuhan menciptakan rasa takut supaya kita waspada. Bayangkan saja apabila orang tidak punya rasa takut: lalu lintas akan sangat kacau, dunia pun kacau. Rasa takut dalam porsi wajar akan melindungi kita.
Rasa takut dan serakah ini bisa menjadi keuntungan juga dalam trading. Mengapa bisa rasa takut menjadi keuntungan? Karena rasa takut yang wajar dalam trading bisa diartikan sebagai takut jika trading plan tidak dilaksanakan dengan disiplin, transaksi akan berisiko.
Namun yang sering sekali terjadi di pasar adalah rasa takut yang muncul adalah takut yang tidak bijaksana dan berlebihan, yang membuat trading Anda tidak sesuai dengan perencanaan trading yang telah Anda buat sendiri. Hal itu dapat membahayakan karier trading Anda!
Lalu bagaimana dengan rasa serakah?
Serakah: Mengejar Keuntungan dan Melupakan Risiko
Trader mudah sekali tergoda oleh perasaan serakah, tidak puas dengan keuntungan yang telah dicapainya. Seorang trader forex, ketika telah memperoleh keuntungan sebesar 50 pips ia menginginkan 100 pips. Bila telah mencapai keuntungan sebesar 100 pips, ia menginginkan 200 pips, dan seterusnya. Apa yang sebenarnya membuat trader sulit merasa puas?
Sulit merasa puas sebenarnya merupakan sifat dasar kebanyakan orang. Mereka tidak merasa puas sekalipun mereka telah memperoleh apa yang mereka inginkan. Mereka akan selalu ingin lebih dan lebih. Demikian pula trader, selain mempunyai sifat dasar sulit untuk merasa puas, ia juga seringkali mempunyai mindset yang salah, yaitu ingin cepat kaya melalui trading.
Maka dari itu fokuskan diri Anda pada proses pembelajaran dalam trading. Pembelajaran dalam trading tidak hanya melulu tentang mengejar uang, namun akan menjadi sebuah pengalaman baru bagi Anda, pengalaman yang menyenangkan. Dengan terus belajar dan melakukan improvisasi, Anda akan berfokus pada hasil terbaik, yaitu meminimalkan risiko dan memaksimalkan rewards.
Lalu Bagaimana Solusinya?
“Let Profit Run, Cut Losses Short”
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, rasa takut dan serakah membuat trader mengambil keputusan yang tidak bijaksana. Beberapa trader sering kali terburu-buru dalam menjalankan aksi profit taking/merealisasikan keuntungan terlalu dini, karena takut keuntungannya berbalik menjadi kerugian. Akibatnya, trader tidak bisa let profit run dan hanya memperoleh sedikit keuntungan.
Terkadang trader enggan membatasi kerugiannya dan membiarkan kerugiannya membesar sambil berspekulasi terjadi pembalikan arah. Ia tidak mau membatasi kerugian dan takut harga saham melonjak setelah ia melakukan proteksi/stop loss. Akibatnya, trader tidak melakukan cut losses short sehingga mengalami kerugian yang besar. Untung sedikit, rugi besar. Jika hal ini terus-menerus terjadi, Anda bisa menebak akibatnya, uang Anda akan habis!
Kita akan merasa yakin ketika kita mempunyai alasan yang kuat yang mendasar keyakinan tersebut. Apa yang mendasari kita dalam pengambilan keputusan? Apakah rekomendasi orang lain, rumor, analisis orang lain, pendapat orang lain, atau hasil pembelajaran kita sendiri? Jika Anda mengerti benar mengapa Anda mengambil sebuah keputusan dan tidak hanya berdasarkan apa kata orang, Anda akan sepuluh kali lebih yakin dan percaya diri pada saat trading!
Apakah Anda Ingin penghasilan 2-3 kali lipat? Dapatkan Solusinya di NEW Online Class ”Trading For Living”. Melalui Online Class ini Anda akan kuasai step by step & strategi praktis supaya Anda bisa dapatkan penghasilan bahkan memenuhi kebutuhan hidup dari jual beli saham (trading for living). Anda akan pelajari lebih tajam mengenai 3 masteries dalam trading di pasar saham melalui Online Class "Trading for Living". Daftar Sekarang ellen-may.com/onlineclass