Ibu Rumah Tangga, Bisa Trading Dan Investasi Saham
Kalau saya masih ibu rumah tangga dan pemula apa
yang sebaiknya dilakukan make money di
pasar saham? Trading atau nabung
saham? Pertanyaan ini dilontarkan oleh Lina di Instagram.
Saya mengulas dulu perbedaan trading dan nabung saham. Trading saham, membeli serta menjual
saham dalam jangka pendek. Jangka pendeknya ini relatif. Ada segelintir trader menggunakan metode jual beli
saham rentang waktu berbulan-bulan. Dan metode ini juga dilakukan oleh Super
Trader.
Kemudian, ada strategi swing trading. Trader melakukan
jual beli saham hanya beberapa hari saja. Ada juga strategi scalping, jual beli saham dalam waktu
beberapa jam saja. Kalau buat saya pribadi, paling senang trading saham yang paling santai yakni strategi Super Trader dalam rentang waktu
beberapa bulan. Tapi, kadang juga saya mix
dengan swing trading.
Beda lagi dengan investasi jangka panjang yang mindset-nya membeli dan simpan dalam
rentang waktu lama. Ada strategi lump sum,
kamu beli banyak saham sekaligus termasuk di dalamnya terdapat value investing atau growth investing. Kamu juga bisa membeli
saham dengan menyicil, dan ini yang disebut strategi nabung saham. Strategi ini
bisa kamu baca di buku saya berjudul Nabung Saham Sekarang! Karena bahaya,
orang ingin nabung saham tapi tidak memiliki strategi yang benar.
Jadi, nabung saham adalah beli saham dengan nominal
yang sama, dalam periode tertentu dan juga saham yang sama. Semisal, kamu mau
menabung saham BCA dengan nominal Rp50 juta tiap 3 bulan, berarti harus
konsisten seperti itu terus periodenya. Contoh lain, punya dana Rp5 juta dan
menabung di BRI tiap bulan, maka harus rutin terus tiap bulannya. Misalkan ada
sekuritas memberikan auto debit, is
very-very nice dan dapat membantu kamu untuk konsisten.
Bagi kamu calon investor pemula, entah itu ibu rumah
tangga atau apapun latar belakangmu, misalkan kalau ditanya gampangan investasi
di mana, tentu saja nabung saham. Karena pilihan sahamnya ya itu-itu saja dan
juga enggak butuh effort banyak.
Karena yang kamu butuhkan hanya menghitung berapa dana yang dibutuhkan tiap
bulan atau tiga bulan.
Pilihan sahamnya sudah saya pilih yang terdapat
dalam buku Nabung Saham Sekarang! Adapun beberapa saham menarik, yaitu PT
Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Bank Central Asia (BBCA) Tbk, PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), dan
juga beberapa saham yang lain.
Hanya saja empat pilihan tersebut yang sudah cukup
bagus. Untuk nabung saham actually,
pilih satu sampai dua saham saja. Jadi, Intinya, strategi nabung saham ini
sangat simpel sekali. Strategi ini sering saya tawarkan kepada teman-teman yang
pemula yang tidak mempunyai waktu belajar untuk trading saham. Namun, sebagai
ibu rumah tangga, waktunya sangat fleksibel.
Kelebihan
dari Ibu Rumah Tangga?
Saya tahu pekerjaan ibu rumah tangga itu sangat
sibuk. Mulai dari antar-jemput anak, membersihkan rumah, mengurus anak, jadi
guru les dan segala hal dikerjakan oleh mereka. But, actually sebagai ibu rumah tangga punya kelebihan, nggak punya
bos.
Saya sendiri nih berawal dari ibu rumah tangga.
Karena saya merasa kurang kerjaan dan ingin produktif, akhirnya suami nyaranin
untuk belajar saham. Awalnya saya belajar reksa dana dulu baru saham. Pertama
kali saya masuk ke dunia saham tahun 2007, itu saya untung terus. Dan I am so happy, bisa make money, tanpa saya harus buang waktu. Very-very simple. Saya baca buku ketika anak tidur, charting, bikin
trading plan, dan enjoy banget.
Waktu itu pasar lagi bullish dan saya untung banyak. Masuk tahun 2008, pasar saham lagi crash, mulai banyak yang rugi. Meski
pasar saham saat itu (2008) lagi crash,
saya mulai membenahi portofolio dan saya tidak memikirkan kerjaan yang lain.
Jadi itu keuntungan ibu rumah tangga.
Langkah
awal yang perlu dipelajari ibu rumah tangga untuk trading saham?
Ketahui dulu pentingnya analisis teknikal. Analisis
teknikal ini seperti GPS yang menuntun dirimu untuk menentukan atau membaca
arah market. Jadi, bukan memprediksi, tapi membaca sinyal arah market sehingga
kita tahu probability-nya nih. Market
ini mau naik atau turun. Seberapa besar probability
saham akan naik dan potensi saham apa saja yang potensial.
Kalian bisa juga masuk ke Premium Access, di sana
tiap hari kamu akan dapat bimbingan tiap hari selama setahun penuh. Bakal
dikasih tahu akan beli dan jual sahamnya. Dan juga bisa tanya-tanya soal saham.
Kamu dapat mentor tiap hari, yang terpenting adalah konsistensi. Kalau dulu
saya belajarnya otodidak.
Jadi, yang saya pelajari pertama kali, bagaimana charting terlebih dahulu, menentukan
arah market saham apa yang paling bagus. Setelah menguasai analisis teknikal,
saya mulai mempelajari money management dan
psychology trading. Karena jual beli
saham saja tidak cukup. Jadi, kita harus tahu mengatur risiko.
Misalkan, kamu ikut transaksi 10 kali, ruginya 7
kali, tapi ternyata nett-nya masih
untung. Contohnya, ruginya 7 kali sebanyak 5 persen, maka 7x5 = 35. Kemudian,
saat untung tiga kali tadi anggap saja 20 persen besarannya, maka 60 kurangin
35 hasil nett profitnya sama.
So, sudah terjawab kan bagi pemula serta ibu rumah
tangga yang ingin berinvestasi saham. Siapa bilang IRT nggak bisa berinvestasi
saham meski sibuk harus mengurus banyak kerjaan di rumah serta memomong anak,
contohnya saya sendiri bisa menerapkannya. Artikel ini juga bisa didengar pada
podcast saya saham.link/podcast5 --> Ibu Rumah Tangga Pilih Trading atau
Nabung Saham --> https://anchor.fm/ellen-may8/episodes/Ibu-Rumah-Tangga--Pilih-Trading-atau-Nabung-Saham-e46423.
Yuk berinvestasi saham!