VALUE INVESTING DAN GROWTH INVESTING, PILIH MANA?
Banyak sekali orang yang ingin make money di pasar saham, namun tidak sedikit dari mereka tidak tahu bagaimana caranya make money dari pasar saham.
Nah ada banyak strategi yang bisa Anda pelajari di dalam pasar saham. Di antaranya strategi investasi nabung saham, value investing, growth investing, GARP investing dan masih banyak lainnya.
Pada kesempatan kali ini Anda akan belajar dua strategi investasi Value Investing dan Growth Investing, yang jika Anda terapkan dengan cara yang tepat, Anda akan mendapatkan keuntungan yang luar biasa pula.
Bagaimana caranya? Mana yang lebih menguntungkan? Yuk simak artikel “Value Investing dan Growth Investing, Pilih Mana”
Value Investing
Apa itu strategi value investing? Strategi value investing adalah investasi saham yang berfokus pada value atau mencari saham yang nilainya di bawah dari nilai pasar atau nilai wajar, sehingga dinilai cukup murah.
Contoh :
Perusahaan A yang harga sahamnya Rp 10.000 mampu menghasilkan laba per lembar saham Rp 500. Maka Price to Earnings Ratio (P/ER) = Rp 10.000 / Rp 500 = 20
Perusahaan B yang harga sahamnya Rp 1.000, mampu menghasilkan laba per lembar saham Rp 20. Maka Price to Earnings Ratio (P/ER) = Rp 1.000/ Rp20 = 50.
Dari contoh ini, dapat disimpulkan bahwa PER perusahaan A adalah 20 kali dan PER perusahaan B adalah 50 kali. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan B lebih mahal daripada perusahaan A meskipun harga sahamnya lebih murah.
Namun meskipun demikian murah saja tidak cukup, karena seringkali banyak value investor yang terjebak hanya mencari saham yang murah-murah saja, sehingga saham yang didapat tidak jarang adalah saham yang murahan.
Apa maksudnya murahan? Maksudnya adalah mungkin secara valuasi harga sedang murah, namun harganya tidak naik-naik.
Sebagai value investor, ada kekurangannya yaitu Value Trap? Apa itu value trap? Saham yang dianggap murah tersebut ternyata murahan dan berpotensi terus turun.
Maka dari itu faktor penentu bagusnya sebuah saham bukan dari mahal atau murahnya value dari saham tersebut saja, melainkan ada faktor lain yang perlu Anda perhatikan, salah satu diantaranya adalah memperhatikan kinerja perusahaan.
Bagaimana cara melihat perusahaan yang memiliki kinerja bagus dan bertumbuh?
Caranya adalah dengan menggunakan strategi growth investing. Lalu apa itu growth investing?
GROWTH INVESTING
Seperti namanya, growth investing berfokus pada potensi perusahaan dalam menghasilkan keuntungan ke depannya. Biasanya saham-saham yang termasuk dalam kategori ini dihargai “mahal” sehingga harganya di pasar melebihi harga wajarnya. Perusahaan yang mampu bertumbuh secara konsisten dan lebih cepat dari perusahaan lain menjadi focus dari growth investor. Biasanya perusahaan yang masuk kriteria ini adalah perusahaan-perusahaan yang baru, sedang rajin berekspansi, berinovasi dan belum mapan sepenuhnya.
Secara logika saja, pertumbuhan pendapatan dan laba perusahaan akan berdampak positif pada kenaikan harga saham. Perusahaan dari sektor teknologi / industry yang berkembang pesat memiliki pertumbuhan yang cepat.
Growth Investor mencari keuntungan dari capital gain/kenaikan harga sahamnya, bukan dari dividen saham. Mengapa demikian? Karena perusahaan yang sedang bertumbuh biasanya melakukan reinvestasi pendapatannya untuk melakukan ekspansi dan tidak memberikan dividen kepada investor.
Kelebihan strategi growth investor dari value investor adalah Anda bisa mendapatkan profit yang besar dalam jangka waktu yang relatif lebih singkat dibandingkan value investing. Bisa mendapatkan profit ketika harga saham terus naik secara teknikal dan mampu secara fundamental terus membukukan pertumbuhan laba yang positif.
Beberapa pertanyaan yang perlu Anda tanyakan sebelum melakukan growth investing :
- Apakah perusahaan tersebut mempunyai histori pertumbuhan pendapatan yang kuat?
- Apakah perusahaan tersebut mempunyai proyeksi pertumbuhan yang kuat dalam 5 tahun mendatang?
- Apakah manajemen perusahaan aktif dalam usaha menekan biaya dan memperbesar pendapatan?
- Dapatkan manajemen menjalankan bisnisnya dengan efisien?
- Apakah saham tersebut dapat menjadi 2x lipat dalam waktu paling lama 5 tahun?
5 Pertanyaan ini akan membuat calon growth investor bisa memilih perusahaan yang bisa bertumbuh untuk jangka waktu 5 tahunan.
Kapan waktu yang tepat growth investing?
Waktu yang tepat umumnya terlihat di laporan keuangan 5 tahun terakhir yang menunjukkan pertumbuhan profit konsisten, didukung manajemen yang baik dan secara teknikal pun terlihat jelas kalau saham ini sedang dalam stage 2 atau dalam fase uptrend.
Growth Investor mirip dengan strategi trading Super Trader™ karena berfokus mencari perusahaan atau pergerakan harga yang bertumbuh. Super Trader™ system mampu mendapatkan profit puluhan hingga ratusan persen dalam beberapa bulan karena mengerti timingnya. Timing stage 2 ini merupakan fase partisipasi di mana harga saham naik dengan begitu cepat dan memberikan keuntungan besar bagi Super Trader™.
Jika Anda ingin menambah pengetahuan dan mempertajam skill Anda dalam trading saham dengan mempelajari siklus dalam pasar saham, Anda bisa join dalam Workshop Super Trader di supertrader.id dan dapat pula rekomendasi saham harian dari premiumaccess.idKarena ketika Anda mengerti timing dan mengerti kapan waktu yang tepat untuk melakukan strategi investasi / trading, tentu risikonya pun dapat diminimalisir bahkan mendapatkan profit yang luar biasa.
“The risk comes from not knowing what you’re doing.” Warren Buffett.