Mau Jadi Kaya Karena Investasi atau Hanya Terlihat Kaya Tanpa Berinvestasi?
Seiring perkembangan zaman serta teknologi, banyak
sekali perubahan. Mulai dari kenaikan harga serta nilai. Dibarengi gaya hidup
serta produk-produk yang ditawarkan terus berganti. Apalagi saat ini banyak
sekali orang yang ingin terlihat kaya bukan menjadi kaya karena seiring
mengikuti tren yang ada.
Semisal, orang yang terlihat kaya seperti akun
Twitter @tinystardustt yang lagi
ramai menjadi perbincangan karena ingin menyaingi Saih Halilintar seorang vlogger.
Dalam akunnya tersebut, dia memamerkan tas mahal bermerk Gucci yang ia kenakan senilai
Rp20 juta. Padahal, orang yang berpikir kaya tidak ingin membuang uangnya hanya
untuk suatu barang yang jika dijual harganya justru menyusut.
Berbeda jika uangnya dipergunakan untuk
berinvestasi, maka akan terus berlipat ganda. Sekarang kita ulas apa yang
membedakan orang kaya, golongan menengah dan orang miskin? Ternyata yang
membedakan adalah mindset atau cara
berpikir yang mengakibatkan ada perbedaan dalam mengambil tindakan.
Namun ada dua perbedaan utama dari ketiga golongan
si kaya, menengah, dan si miskin, yaitu perbedaan dalam menggunakan uang.
Orang miskin berpikir untuk spending the money. Kalau orang kaya berpikir uang ini digunakan
atau dibeli untuk apa. Bedanya dengan golongan menengah, sedikit lebih baik
karena mereka berpikir untuk menabung sehingga tidak melulu berpikir untuk
menggunakan uang tersebut.
Orang kaya, tidak berpikir uangnya untuk save a money, namun berpikir bagaimana
caranya agar uangnya bisa bertumbuh. Biasanya orang kaya akan berpikir untuk
membeli aset yang bersifat produktif. Membeli sesuatu yang bisa menghasilkan
uang lagi.
Perbedaan kedua, bagaimana caranya mengelola risiko?
Orang miskin biasanya takut akan risiko. Jadi, mau
melangkah, ada kesempatan, ada peluang lebih takut akan risikonya dibanding reward-nya. Kalau golongan menengah, dia
sedikit mengambil risiko dengan sedikit imbal hasil juga. Berani berinvestasi
yang low risk, dan itu berinvestasi
pada obligasi.
Sementara orang kaya, berani mengambil peluang pada
instrumen investasi yang memberikan reward
besar. Pastinya risiko juga besar. Ketika ada peluang bagus, orang kaya akan
mempelajari risikonya dengan matang sehingga risiko tersebut terkendali.
Masih mau terlihat kaya tapi justru bikin kantong
jebol dan nggak menguntungkan? Mending berinvestasi saja dengan instrumen
saham, reksa dana, emas, maupun obligasi. Modalnya pun juga tidak gede-gede amat. Contohnya, berinvestasi
di reksadana, mulai dari Rp100 ribu juga bisa namun tergantung sekuritas yang
dipilih.