Articles

Mau Jadi Kaya Karena Investasi atau Hanya Terlihat Kaya Tanpa Berinvestasi?

2019-08-01 11:16:31 / Team Ellen May Institute

Seiring perkembangan zaman serta teknologi, banyak sekali perubahan. Mulai dari kenaikan harga serta nilai. Dibarengi gaya hidup serta produk-produk yang ditawarkan terus berganti. Apalagi saat ini banyak sekali orang yang ingin terlihat kaya bukan menjadi kaya karena seiring mengikuti tren yang ada.

Semisal, orang yang terlihat kaya seperti akun Twitter @tinystardustt yang lagi ramai menjadi perbincangan karena ingin menyaingi Saih Halilintar seorang vlogger. Dalam akunnya tersebut, dia memamerkan tas mahal bermerk Gucci yang ia kenakan senilai Rp20 juta. Padahal, orang yang berpikir kaya tidak ingin membuang uangnya hanya untuk suatu barang yang jika dijual harganya justru menyusut.

Berbeda jika uangnya dipergunakan untuk berinvestasi, maka akan terus berlipat ganda. Sekarang kita ulas apa yang membedakan orang kaya, golongan menengah dan orang miskin? Ternyata yang membedakan adalah mindset atau cara berpikir yang mengakibatkan ada perbedaan dalam mengambil tindakan.

Namun ada dua perbedaan utama dari ketiga golongan si kaya, menengah, dan si miskin, yaitu perbedaan dalam menggunakan uang.

Orang miskin berpikir untuk spending the money. Kalau orang kaya berpikir uang ini digunakan atau dibeli untuk apa. Bedanya dengan golongan menengah, sedikit lebih baik karena mereka berpikir untuk menabung sehingga tidak melulu berpikir untuk menggunakan uang tersebut.

Orang kaya, tidak berpikir uangnya untuk save a money, namun berpikir bagaimana caranya agar uangnya bisa bertumbuh. Biasanya orang kaya akan berpikir untuk membeli aset yang bersifat produktif. Membeli sesuatu yang bisa menghasilkan uang lagi.

Perbedaan kedua, bagaimana caranya mengelola risiko?

Orang miskin biasanya takut akan risiko. Jadi, mau melangkah, ada kesempatan, ada peluang lebih takut akan risikonya dibanding reward-nya. Kalau golongan menengah, dia sedikit mengambil risiko dengan sedikit imbal hasil juga. Berani berinvestasi yang low risk, dan itu berinvestasi pada obligasi.

Sementara orang kaya, berani mengambil peluang pada instrumen investasi yang memberikan reward besar. Pastinya risiko juga besar. Ketika ada peluang bagus, orang kaya akan mempelajari risikonya dengan matang sehingga risiko tersebut terkendali.

Masih mau terlihat kaya tapi justru bikin kantong jebol dan nggak menguntungkan? Mending berinvestasi saja dengan instrumen saham, reksa dana, emas, maupun obligasi. Modalnya pun juga tidak gede-gede amat. Contohnya, berinvestasi di reksadana, mulai dari Rp100 ribu juga bisa namun tergantung sekuritas yang dipilih.

 Begitu pula dengan membeli saham, dengan harga Rp100 ribu bisa mendapat perusahaan dengan likuiditas yang baik seperti ANTM harga sekarang Rp93.000 per lot, APLN Rp20.400 per lot, KRAS Rp34.600 per lot. Berinvestasi bisa memberikan keuntungan dan kaya seperti Warren Buffet, salah satu investor ternama di dunia atau Jeff Bezos si pemilik perusahaan teknologi terbesar di dunia yang diberi nama Amazon.com.  



Follow Us

Kememkominfo

Certified by Ministry of Communications and
Informatics of Indonesia

• no. 02372/DJAI.PSE/03/2020 as Electronic System Provider