Investor Pemula Waspadai Jebakan Saham "Gorengan"
Dalam dunia investasi saham tidak hanya sekadar
harus tahu buy, sell, hold, teknikal, fundamental, serta istilah lainnya, namun
juga harus hindari risiko dari segelintir bandar saham yang melakukan pom-pom.
Apa itu pom-pom? Tindakannya sama seperti "menggoreng" saham agar
para investor atau trader terkena rayuan untuk buy dan sell dari para
bandar saham tersebut.
Biasanya, saham yang dipom-pom atau "gorengan" ini kerap
dipublikasikan melalui pemberitaan dalam satu waktu. Dan pemberitaan mengenai
suatu perusahaan yang terdaftar di Pasar Bursa Efek Indonesia (BEI) tersebut
berupa ulasan menarik yang bakal menjadi "pemanis".
Misalnya saja, ada pemberitaan yang baru saja
diberitakan oleh media online nasional Detik Finance dengan judul
"Dikabarkan Beli Saham Blue Bird, Go-Jek Buka Suara".
Berita saham yang dipom-pom lainnya seperti
diwartakan oleh CNBC Indonesia dengan judul "Rumor Gojek Caplok 20 Persen
Saham, Bos Blue Bird: Kami Terbuka" juga sebagai contoh. Padahal, media
nasional lainnya tidak ikut heboh memberitakan rumor tersebut.
Dan rumor Gojek membeli perusahaan transportasi Blue
Bird sudah lama disanterkan sejak tahun 2018 lalu. Kemudian, dihembuskan
kembali pada tahun ini. Padahal, kedua perusahaan ketika dikonfirmasi oleh si
pewarta, sama-sama enggan mengomentari isu itu.
Dari pemberitaan tersebut saham PT Blue Bird Tbk
(BIRD) pada pembukaan perdagangan sesi II, Kamis (4/7/2019), menguat sebesar
100 poin atau naik 3,36 persen ke level 3.080. Supaya tidak terpancing saham
pom-pom, investor wajib ketahui untuk menghindarinya:
1. Jangan mudah terpengaruh dengan pemberitaan yang
belum jelas.
2. Jangan langsung mengambil keputusan membeli jika
pemberitaan tersebut belum positif benar.
3. Mulai atur psikologi.
4. Sebelum melakukan buy dan sell bisa dicek
dulu teknikal buat yang trading serta
fundamentalnya perusahaan.
Oleh sebab itu, sebelum memulai investasi saham ada
beberapa tips yang saya sarankan bagi investor pemula, antara lain:
1. Kalau mau pilih saham buat dibeli untuk investasi
jangka panjang harus dengan bisnis model yang sederhana.
2. Pilih perusahaan yang terlepas dari perang harga.
Contohnya, Aqua.
3. Pilih perusahaan yang market share (pangsa pasar). Artinya, semakin banyak orang yang
pakai produk ini maka akan semakin bagus. Contohnya, market consumer goods.
4. Pilih perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Waktu tahun 2008, harga saham hancur-hancuran, termasuk saham milik pemerintah.
Mereka melakukan buy back atau dibeli
sendiri oleh si pemilik perusahaan.
Dengan kondisi buy
back ini, membuat para investor lain dari kalangan umum akan latah membeli.
Karena adanya demand yang banyak
tersebut membuat harga saham yang anjlok akan naik. Perusahaan BUMN sangat
penting untuk long investing.
5. Jangan beli perusahaan yang cyclical, dengan chart yang dikit-dikit naik kemudian turun. Kalau
bisa pilihlah perusahaan yang dibutuhkan terus-menerus dan harganya nggak
tergantung musim.
Sudah paham kan tindakan apa yang harus diambil oleh
investor atau trader jika menemukan kejanggalan saham yang dipom-pom oleh para
pelaku saham. Mulai teliti dan berhati-hatilah ketika hendak membeli atau
menjualnya.