Articles

Investor Pemula Waspadai Jebakan Saham "Gorengan"

2019-07-05 14:53:46 / Team Ellen May Institute

Dalam dunia investasi saham tidak hanya sekadar harus tahu buy, sell, hold, teknikal, fundamental, serta istilah lainnya, namun juga harus hindari risiko dari segelintir bandar saham yang melakukan pom-pom. Apa itu pom-pom? Tindakannya sama seperti "menggoreng" saham agar para investor atau trader terkena rayuan untuk buy dan sell dari para bandar saham tersebut.

Biasanya, saham yang dipom-pom atau "gorengan" ini kerap dipublikasikan melalui pemberitaan dalam satu waktu. Dan pemberitaan mengenai suatu perusahaan yang terdaftar di Pasar Bursa Efek Indonesia (BEI) tersebut berupa ulasan menarik yang bakal menjadi "pemanis".

Misalnya saja, ada pemberitaan yang baru saja diberitakan oleh media online nasional Detik Finance dengan judul "Dikabarkan Beli Saham Blue Bird, Go-Jek Buka Suara".

Berita saham yang dipom-pom lainnya seperti diwartakan oleh CNBC Indonesia dengan judul "Rumor Gojek Caplok 20 Persen Saham, Bos Blue Bird: Kami Terbuka" juga sebagai contoh. Padahal, media nasional lainnya tidak ikut heboh memberitakan rumor tersebut.

Dan rumor Gojek membeli perusahaan transportasi Blue Bird sudah lama disanterkan sejak tahun 2018 lalu. Kemudian, dihembuskan kembali pada tahun ini. Padahal, kedua perusahaan ketika dikonfirmasi oleh si pewarta, sama-sama enggan mengomentari isu itu.

Dari pemberitaan tersebut saham PT Blue Bird Tbk (BIRD) pada pembukaan perdagangan sesi II, Kamis (4/7/2019), menguat sebesar 100 poin atau naik 3,36 persen ke level 3.080. Supaya tidak terpancing saham pom-pom, investor wajib ketahui untuk menghindarinya:

1. Jangan mudah terpengaruh dengan pemberitaan yang belum jelas.

2. Jangan langsung mengambil keputusan membeli jika pemberitaan tersebut belum positif benar.

3. Mulai atur psikologi.

4. Sebelum melakukan buy dan sell bisa dicek dulu teknikal buat yang trading serta fundamentalnya perusahaan.

Oleh sebab itu, sebelum memulai investasi saham ada beberapa tips yang saya sarankan bagi investor pemula, antara lain:

1. Kalau mau pilih saham buat dibeli untuk investasi jangka panjang harus dengan bisnis model yang sederhana.

2. Pilih perusahaan yang terlepas dari perang harga. Contohnya, Aqua.

3. Pilih perusahaan yang market share (pangsa pasar). Artinya, semakin banyak orang yang pakai produk ini maka akan semakin bagus. Contohnya, market consumer goods.

4. Pilih perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Waktu tahun 2008, harga saham hancur-hancuran, termasuk saham milik pemerintah. Mereka melakukan buy back atau dibeli sendiri oleh si pemilik perusahaan.

Dengan kondisi buy back ini, membuat para investor lain dari kalangan umum akan latah membeli. Karena adanya demand yang banyak tersebut membuat harga saham yang anjlok akan naik. Perusahaan BUMN sangat penting untuk long investing.

5. Jangan beli perusahaan yang cyclical, dengan chart yang dikit-dikit naik kemudian turun. Kalau bisa pilihlah perusahaan yang dibutuhkan terus-menerus dan harganya nggak tergantung musim.

Sudah paham kan tindakan apa yang harus diambil oleh investor atau trader jika menemukan kejanggalan saham yang dipom-pom oleh para pelaku saham. Mulai teliti dan berhati-hatilah ketika hendak membeli atau menjualnya.



Follow Us

Kememkominfo

Certified by Ministry of Communications and
Informatics of Indonesia

• no. 02372/DJAI.PSE/03/2020 as Electronic System Provider